BerandaTerkiniMusibah Dana Hibah Badung di Pura Payangan Gianyar Rp 2,2 Milyar...

Musibah Dana Hibah Badung di Pura Payangan Gianyar Rp 2,2 Milyar APH Didorong Ungkap Kasus Korupsi TSM di Seluruh Bali

Musibah Dana Hibah Badung di Pura Payangan Gianyar Rp 2,2 Milyar, APH Didorong Ungkap Kasus Korupsi TSM di Seluruh Bali

 

Mediadoetaindonesia.com-GIANYAR | Polres Gianyar membongkar dugaan korupsi dana Hibah Kabupaten Badung, dalam proyek pembangunan perantenan dan senderan di Pura Puseh dan Pura Desa Desa Adat Majangan, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun 2023

Hal tersebut membuat sejumlah kalangan mulai memberikan pandangannya terkait adanya potensi kerugian negara lain dibalik fenomena Dana Hibah membawa musibah.

Salah satu Praktisi Hukum asal Bali, Made “Ariel” Suardana, S.H., M.H., menyebutkan temuan Polres Gianyar terkait indikasi korupsi dana Hibah Badung di Kabupaten Gianyar hanyalah sebuah sample atau contoh, yang diyakini ada motif serupa terjadi di desa-desa lainnya di Bali, yang telah mendapat aliran Dana Hibah Kabupaten Badung.

“Tentu saya sangat mengapresiasi langkah Polres Gianyar yang berkomitmen untuk memberantas praktek korupsi di Bali. Berdasarkan apa yang saya baca di berita, menurut kacamata saya, motif serupa mungkin saja terjadi di desa-desa lain se-Bali yang telah menerima dana hibah tersebut. Tetapi, perlu adanya komitmen dari para APH (Aparat Penegak Hukum) untuk mau menyelidikinya,” kata Made Ariel, saat dikonfirmasi awak media, Minggu, 24 November 2024.

Terkait dugaan musibah Dana Hibah Badung, Made Ariel mendorong APH di Kepolisian dan Kejaksaan untuk bersinergi dan bekerjasama menyelidiki adanya dugaan praktek-praktek korupsi yang merugikan keuangan negara lainnya secara Terstruktur Sistematis Masif (TSM) berkedok Dana Hibah, yang mungkin saja terjadi di daerah-daerah lainnya di Bali.

“Jangan polisi saja yang bergerak, kejaksaan juga harus bekerjasama karena pola korupsi yang dilakukan ini sangat TSM. Intinya, perlu kemauan untuk mengungkap musibah Dana Hibah dan ini akan menjadi temuan besar di Bali, kasus korupsi yang terstruktur berkedok Dana Hibah,” cetusnya.

Sebelumnya, terungkap Polres Gianyar membongkar dugaan tindak pidana korupsi dana hibah Kabupaten Badung untuk pembangunan perantenan dan senderan di Pura Puseh dan Pura Desa Desa Adat Majangan, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun 2023 di Mapolres Gianyar, Sabtu, 23 November 2024.

Dugaan tindak pidana korupsi Dana Hibah Kabupaten Badung disampaikan Kapolres Gianyar, AKBP Umar, S.I.K., M.H., didampingi Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP M. Gananta, S.I.K., S.H., M.Si., berawal pada tahun 2023 saat Desa Adat Majangan, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar mengajukan permohonan bantuan pembangunan perantenan dan senderan di Pura Puseh dan Pura Desa Desa Adat Majangan, Desa Buahan Kaja kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung dengan jumlah dana sebesar Rp 2.758.245.418,00.

Berdasarkan dana yang dimohonkan sesuai proposal, selanjutnya disetujui Dana Hibah sebesar Rp2.258.245.418 yang dituangkan berdasarkan Keputusan Bupati Badung Nomor 693/01/HK/2023 Tahun 2023 tentang penetapan penerima hibah di Kabupaten Gianyar pada sub kegiatan fasilitasi pengelolaan bina mental spiritual pada berdasarkan Keputusan Bupati Badung Nomor 693/01/HK/2023 Tahun 2023 tentang penetapan penerima hibah di Kabupaten Gianyar pada sub kegiatan fasilitasi pengelolaan bina mental spiritual pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung Tahun Perubahan Anggaran 2023.

Adapun penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dilakukan antara Sekretaris Daerah Kabupaten Badung pada 29 September 2023 dengan nomor NPHD 909.1/16162/SETDA dan Nomor: 35/DAM/IX/2023, saat Sekretaris Daerah Kabupaten Badung bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Badung, yaitu I Wayan Adi Arnawa, S.H., selaku Setda Kabupaten Badung dan bertindak untuk dan atas nama Desa Adat Majangan adalah I Wayan Wirawan selaku Bendesa.

Terhadap penggunaan dana sebesar Rp 2.258.245.418 tersebut, setelah masuk ke rekening, selanjutnya ditarik oleh Bendesa Adat Majangan I Wayan Wirawan dan diserahkan langsung secara keseluruhan kepada pemborong atas nama I Made Purna.

Anehnya, hingga saat ditentukan kegiatan tersebut harus selesai dilaksanakan pada 10 Januari 2024, proyek yang dijanjikan belum selesai dikerjakan.

Meski proyek Rp 2.258.245.418 belum selesai, dalam laporan pertanggungjawaban penerimaan dana hibah oleh Desa Adat Majangan dilaporkan bahwa kegiatan proyek telah dilaksanakan secara keseluruhan.

Dalam penelusuran, pihak berwajib menemukan adanya nota fiktif, mark up harga, kemudian nota ganda, dan pembelian barang di luar Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Berdasarkan pokok-pokok hasil pemeriksaan dana hibah Pemerintah Kabupaten Badung oleh Inspektorat Kabupaten Badung pada 19 Desember 2023, antara lain ditemukan sejumlah temuan.

Pertama, terdapat besaran dana hibah pada Keputusan Bupati Badung dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) tidak sesuai dengan jenis pekerjaan hasil verifikasi teknis perangkat daerah.

Pertama, terdapat besaran dana hibah pada Keputusan Bupati Badung dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) tidak sesuai dengan jenis pekerjaan hasil verifikasi teknis perangkat daerah.

Kedua, terdapat realisasi fisik bangunan belum sesuai dengan fisik keuangan pada rekening tabungan Bendesa Adat Majangan.

“Berdasarkan cek fisik terhadap bantuan dana hibah Kabupaten Badung untuk pembangunan perantenan dan senderan di Pura Puseh dan Pura Desa Desa Adat Majangan Desa Buahan Kaja Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar tahun 2023 baru digunakan sebesar 35 persen dari nilai bantuan Rp 2.258.245.418 sebesar Rp 790.385.896 dan masih ada dana sisasebesar Rp 1.467.859.521,” pungkasnya. (red/tim).

 

#DANA HIBAH #DANA HIBAH BADUNG #MUSIBAH #POLRES GIANYAR #PRAKTISI HUKUM #KEPOLISIAN #KEJAKSAAN #SINERGITAS #PURA PUSEH #PURA DESA #DESA ADAT MAJANGAN #DESA BUAHAN KAJA #PAYANGAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

spot_img