Setiap anak memiliki ritme belajar yang berbeda, ada yang cepat paham ada juga yang lambat. Kadang ada yang sulit konsentrasi, walaupun hanya sebentar. Ternyata itu adalah slow learning.
Pengertian slow learner.
Slow learner adalah anak yang memiliki IQ 70-90Â ia sangat berjuang untuk mempertahankan semangat dalam bidang akademik maupun sosial. Dilansir dari timesindia.com mereka memiliki ingatan yang pendek, tidak mudah membedakan huruf, kata atau simbol.
Mereka mempunyai masalah dalam mengelola emosi, mudah marah, mempunyai masalah dalam mengelola waktu. Tidak mudah mengerti beberapa instruksi dalam waktu bersamaan, harus dijelaskan dengan detail. Harus dijelaskan pelan-pelan. Paling lama 2-3 menit untuk mengikuti instruksi, arahan, harus selalu diawasi. Tidak mudah mengerti konsep matematika.
Tantangan orang tua dan guru strategi belajar agar kemampuan anak berkembang. Kerja mereka sangat lambat, di dalam tim mereka tidak mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan sesama tim. Anak terlambat dalam berbicara, merangkak, berjalan. Tidak mudah dalam mengerti apa yang dipelajari kesulitan dalam menyelesaikan tugas, tidak fokus, mudah lupa. Albert Einstein, seorang pelajar lambat, menjadi contoh inspiratif.
Anak-anak ini tidak memiliki disabilitas belajar tetapi sering tertinggal di sekolah. Tanda-tanda pelajar lambat termasuk masalah konsentrasi, ingatan yang lemah, dan kesulitan memahami konsep dasar. Artikel tersebut menawarkan berbagai strategi pengajaran, seperti variasi metode instruksional, penggunaan materi audio-visual, dan pendekatan individual. Ditekankan pentingnya dukungan tambahan dan kesabaran dari guru serta orang tua untuk membantu anak-anak ini.
Tanda-tanda anak terlambat dalam belajar
Tanda-tanda anak terlambat belajar bisa bervariasi, namun beberapa gejala umum meliputi:
Kesulitan dalam Menguasai Keterampilan Dasar: Anak lambat memahami huruf, angka, atau konsep dasar lainnya.
Performa Akademik di Bawah Rata-Rata: Kesulitan mencapai nilai yang setara dengan teman sebayanya.
Masalah Fokus dan Konsentrasi: Anak sering terdistraksi atau kesulitan mengikuti instruksi.
Masalah Bahasa dan Komunikasi: Kesulitan dalam berbicara, membaca, atau menulis.
Frustrasi Berlebihan: Anak sering merasa frustrasi atau mudah menyerah saat belajar.
Cara Meningkatkan Kemampuan Anak yang Terlambat Belajar
Setiap anak memiliki ritme belajar yang berbeda. Beberapa anak mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menguasai keterampilan tertentu dibandingkan teman-temannya. Namun, penting bagi orang tua dan pendidik untuk mendukung anak-anak ini dengan pendekatan yang tepat agar mereka dapat mengejar ketertinggalan dan merasa percaya diri. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anak yang mengalami keterlambatan dalam belajar:
1. Identifikasi Penyebab Keterlambatan.
Langkah pertama yang perlu diambil adalah memahami apa yang menyebabkan keterlambatan belajar pada anak. Faktor-faktor seperti gangguan konsentrasi, disleksia, masalah pendengaran, atau masalah emosional bisa menjadi penyebab. Melakukan evaluasi dengan ahli seperti psikolog anak atau spesialis pendidikan bisa membantu mengidentifikasi masalah spesifik.
2. Berikan Pendekatan Belajar yang Personalisasi
Setiap anak belajar dengan cara yang berbeda. Beberapa anak mungkin lebih suka belajar dengan visual, sementara yang lain lebih baik dengan pembelajaran berbasis audio atau pengalaman langsung. Orang tua dan guru harus mencoba berbagai metode pembelajaran untuk menemukan cara yang paling efektif bagi anak. Ruchi psikolog rumah sakit Dwarka.
3. Fokus pada Keterampilan Dasar
Jika anak tertinggal dalam bidang akademik tertentu, penting untuk memastikan mereka memiliki pondasi yang kuat dalam keterampilan dasar. Misalnya, jika anak mengalami kesulitan membaca, fokuslah pada pemahaman huruf dan kata dasar sebelum melanjutkan ke teks yang lebih kompleks. Langkah kecil dalam kemajuan mereka bisa sangat membantu.
4. Beri Dukungan dan Umpan Balik Positif
Anak-anak yang mengalami keterlambatan belajar sering kali merasa frustrasi dan kehilangan kepercayaan diri. Oleh karena itu, memberikan dukungan emosional yang kuat sangat penting. Berikan pujian ketika mereka mencapai kemajuan, sekecil apa pun itu. Umpan balik positif dapat membantu membangun motivasi dan keyakinan diri anak.
5. Libatkan Terapi jika Diperlukan
Dalam beberapa kasus, terapi khusus mungkin diperlukan untuk membantu anak. Terapi wicara, terapi okupasi, atau terapi perilaku dapat membantu mengatasi kesulitan belajar tertentu. Terapi ini memberikan bantuan langsung dalam mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan anak untuk berhasil di sekolah.
6. Tingkatkan Pembelajaran Melalui Aktivitas Kreatif
Seringkali, anak-anak belajar lebih baik melalui aktivitas yang menyenangkan dan kreatif. Melibatkan anak dalam kegiatan seperti bermain peran, seni, atau permainan edukatif dapat membantu mereka mempelajari keterampilan baru tanpa tekanan yang berlebihan. Ini juga membantu meningkatkan minat mereka dalam belajar. Menurut penjelasan cpsy Ruchi Sharma, Psikologis, rumah sakit Dwarka banyak anak yang kesulitan dalam membaca teks. Tetapi, lebih mudah memahami dengan mendengar dan melihat. Mereka mendengar dari video, film. Gambar seperti diagram, chart. Beri materi dengan gambar juga membantu, dengan merangkum materi dari buku, dibuat dalam bentuk gambar, audio, video.
7. Jadwalkan Waktu Belajar yang Konsisten
Konsistensi sangat penting dalam mendukung anak yang terlambat belajar. Menetapkan jadwal belajar harian yang konsisten membantu anak memiliki struktur dan rutinitas yang mereka butuhkan. Pastikan waktu belajar tidak terlalu lama agar mereka tidak merasa kewalahan, namun cukup untuk tetap mendapatkan kemajuan setiap harinya.
8. Kerjasama dengan Guru atau Sekolah
Orang tua harus bekerja sama dengan guru dan staf sekolah untuk memastikan anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan di sekolah. Jika diperlukan, program pembelajaran yang lebih individual bisa diterapkan agar anak mendapatkan perhatian ekstra dalam mata pelajaran yang mereka kesulitan.
9. Gunakan Teknologi Pendukung
Teknologi pendidikan telah banyak berkembang dan dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak yang mengalami keterlambatan belajar. Ada berbagai aplikasi, permainan edukatif, dan alat bantu belajar digital yang dirancang untuk membantu anak-anak memahami materi pelajaran dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
10. Jaga Keseimbangan antara Belajar dan Bermain
Anak-anak, terutama mereka yang mengalami kesulitan belajar, membutuhkan keseimbangan antara waktu belajar dan waktu bermain. Aktivitas fisik dan bermain bebas sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional mereka. Pastikan anak-anak masih memiliki waktu untuk bersosialisasi, bermain di luar, atau mengejar hobi yang mereka sukai.
Kesimpulan
Anak dengan keterlambatan belajar perlu penanganan khusus, pendekatan secara personal agar fokus lebih lama. Butuh kesabaran dan konsistensi, kreatif agar kemampuannya meningkat. Selamat mencoba.
Referensi:
Cuemath.com, How can You Teach Slow learner? Cuemath.com team, January 28 2021
Times of India.indiatimes.com, tips do improve Academic performance of kids who are slow learners,indiatimes in team, September 14 2024