17.9 C
New York
Selasa, Juli 22, 2025

Buy now

spot_img

Kepala Badan Kesbangpol Kota Bekasi Nesan Sujana : “Kota Bekasi Menuju Kota Harmoni Indonesia”

Kota Bekasi — Kota Bekasi dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat keberagaman tertinggi di Indonesia. Meski dihuni oleh masyarakat dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan golongan, kehidupan sosial di kota ini tetap harmonis dan kondusif.

Tak heran, pada beberapa tahun silam Kota Bekasi sempat meraih predikat sebagai kota paling toleran nomor dua di Indonesia setelah Singkawang, Kalimantan Barat.

Capaian ini bukan diraih secara instan. Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi, Nesan Sujana, keberhasilan tersebut merupakan buah dari kerja kolektif antara pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sipil dan media massa.

Hal ini disampaikannya dalam sesi Podcast Asistensi Media Nasional (AsMEN) yang digelar pada 21 Juli 2025 lalu.

“Peran Kesbangpol sangat strategis dalam menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa di daerah. Tapi kami tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak, terutama media massa,” ujar Nesan.

Empat Tupoksi Vital Kesbangpol

Dalam wawancara tersebut, Nesan memaparkan empat tugas pokok dan fungsi utama lembaganya:

Menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa,

Menjaga stabilitas politik dan keamanan daerah,

Melakukan pembinaan wawasan kebangsaan, dan

Mengawasi organisasi kemasyarakatan serta partai politik.

Menurutnya, keberhasilan menciptakan kota yang harmonis sangat bergantung pada literasi publik yang sehat. Di sinilah peran media menjadi sangat penting untuk memberikan informasi yang berimbang dan bebas dari hoaks maupun disinformasi.

Menanggapi Isu Viral

Nesan juga menyinggung soal insiden viral beberapa waktu lalu, terkait dugaan pelarangan ibadah oleh seorang oknum ASN terhadap jemaat gereja di Bekasi. Video yang beredar di media sosial memantik reaksi publik.

Namun, ia menegaskan bahwa kejadian tersebut hanyalah kesalahpahaman yang telah diselesaikan secara baik oleh kedua belah pihak.

“Sayangnya, informasi yang beredar di media sosial kerap sepotong-sepotong. Kalau komunikasi antara semua pihak berjalan baik, insiden seperti itu bisa dicegah,” jelasnya.

Akibat insiden tersebut, indeks kerukunan Kota Bekasi sempat menurun. Namun Nesan tetap optimis, dengan dukungan penuh dari Wali Kota Tri Adhianto dan Wakil Wali Kota Harris Bobihoe, Bekasi bisa kembali menempati peringkat atas sebagai kota paling toleran di Indonesia.

Ia bahkan menargetkan Kota Bekasi meraih predikat sebagai Kota Harmoni Indonesia dalam waktu dekat.

Seruan untuk Bersatu

Di akhir perbincangan, Nesan mengajak seluruh masyarakat Kota Bekasi untuk terus menjaga dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kuncinya adalah silih asah, silih asih, dan silih asuh. Keberagaman bukan hambatan, tapi berkah yang harus kita rawat bersama,” tandasnya.

Dengan masyarakat multikultural yang hidup berdampingan secara damai, Kota Bekasi bukan hanya menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia, tetapi juga simbol bahwa toleransi dan persatuan bisa menjadi fondasi kuat bagi pembangunan bangsa.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles