Memilih Pemimpin Dengan Bijak, Pemimipin yang Bisa Membawa Badung Lebih Maju dan Merata
Analisnews.co.id-BADUNG 4/10/2024
Bali, sampai hari merupakan surga bagi penikmat wisata, yang tetap menjujung tinggi adat – istiadat dan kearifan lokal sebagai pendongkrak wisata baik Domestik maupun Mancanegara.
Demikian halnya, Bali merupakan bagian dari Indonesia, terdiri dari 8 Kabupaten, serta 1 kota, yaitu Denpasar.
Memasuki masa perhelatan pemilihan kepala daerah Gubernur-wakil Gubernur, serta Bupati dan wakil Bupati, tahun 2024 tensi politik mulai meningkat, peningkatan suhu politik masih dalam batas yang normal.
Sorotan publik tertuju di pilkada Badung, salah satu nya ialah Paket SUYADINATA. Calon Bupati I Wayan Suyasa SH., dan wakil Alit Yandinata.
Jelas keduanya merupakan tokoh dari Kabupaten Badung. Wayan Suyasa merupakan Tokoh politik dari partai Golkar, sedangkan Alit Yandinata sendiri berlindung dinaungan partai Gerindra.
Dari sisi kepemimpinan Wayan Suyasa sudah tiga priode duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Badung, demikian halnya Alit Yandinata duduk di kursi empuk sebagai anggota DPRD Badung 4 priode. Bahkan 2024 ini kembali lolos sebagai DPRD Badung, bahkan belum sempat mencicipi gaji bulan pertama harus mengundurkan diri, maju mendampingi Wayan Suyasa.
Pemaparanya keputusan yang diambil penuh pengorbanan, semata-mata untuk kepentingan masyarakat Badung kedepan jauh lebih baik agar pembangunan bisa merata di semua bidang.
Paparan 7 program yang disampaikan paket SUYADINATA, Wayan Suyasa dan Alit Yandinata, ialah :
1.Mengatasi kemacetan di wilayah Canggu, Pererenan, Kerobokan, Dalung, Sunset Rood, Simpang Siur, Kedonganan, Jimbaran, Jalan Raya GWK, Pecatu dan Nusadua dalam 1 tahun kerja. Terangnya inilah seyogyanya program yang semestinya sudah dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Badung sebelumya, karena yang kita ketahui momok kemacetan di-Bali terletak di Kabupaten Badung.
2.Menuntaskan masalah air bersih,di Bukit Kuta Selatan untuk menunjang investasi pariwisata. Kembali menjadi sorotan masyarakat, air merupakan kebutuhan dasar rumah tangga, apalagi penyangga obyek Pariwisata, jelasnya air merupakan kebutuhan vital untuk masyarakat kuta Selatan.
3.Menerapkan kabel tanam dalam 2 tahun kerja diarea pariwisata Internasional Badung. Hal senada juga menjadi harapan rakyat Bali, khususnya masyarakat Badung. Bisa kita lihat dilapangan semerawutnya kabel sangat mengganggu pengguna jasa PLN, yaitu masyarakat Badung
4.Melibatkan pengusaha lokal Badung dalam pembangunan proyek strategis di Kabupaten Badung. Sangat penting dan perlu keterlibatan pengusaha Badung disetiap proyek strategis Kabupaten Badung, dampaknya pajak penghasilan akan masuk di Badung.
5.Penyerapan hasil pertanian dan peternakan dari Mengwi, Abiansemal, Petang untuk hotel dan restoran pariwisata Badung. Inilah program prioritas kedepan sangat menguntungkan para petani, dengan demikian harga pertanian bisa terkontrol, dengan pansa pasar yang jelas .
6.Penyerapan minimal 50% produk dan jasa UMKM, lokal daerah Badung harus masuk keseluruh hotel dan restoran Badung. Program UMKM adalah program yang langsung menyentuh masyarakat lapisan bawah, keseriusan pemerintah Badung kedepan dibawah Wayan Suyasa dan Alit Yandinata, untuk merealisasikan program yang bisa mengangkat UMKM menjadi lebih baik. Seperti yang kita ketahui Wayan Suyasa sebelumnya adalah pengusaha yang bergerak dibidang pariwisata
7.Keridit UMKM bunga 0% untuk masyarakat Badung hingga flafon 100 juta dalam 100 hari kerja. Semestinya program 0% sudah diterapkan bagi pelaku UMKM dimasa kepemimpinan Bupati yang lalau, Karena dengan bunga 0% akan lebih berpihak kepada pelaku UMKM lebih bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Lebih lanjut masih banyak program kedepan untuk masyarakat Badung, tidak tanggung-tanggung yaitu 1 milyar per 1 Banjar, untuk satu tahun. Disebutkan yang lebih luar biasa lagi 2 milyar untuk Desa Adat per 1 tahun.
Pasalnya masih banyak program yang ditawarkan oleh SUYADINATA, Wayan Suyasa dan Alit Yandinata, untuk masyarakat Badung. Sekolah gratis, baik yang menempuh pendidikan di sekolah Swasta maupun Negeri. Dengan PAD Badung yang luar biasa besarnya semestinya saat ini siswa dari SD, SMP, maupun SMA, sudah selayaknya menikmati pendidikan gratis.
Semestinya pemerintah sebelumnya, harus berani mengambil langkah seperti yang akan dilakukan oleh pasangan Wayan Suyasa dan Alit Yandinata, pasalnya masyarakat Badung kedepan akan mendapatkan subsidi daging babi setiap 6 bulan sekali, pada hari raya Galungan. Termasuk umat Islam, Budha, Kristen maupun Konghucu akan mendapatkan subsidi yang sesuai, pada saat datang hari raya masing-masing.
( rg)